close

Senin, 05 Juni 2017

Cerita kakek penjual abu gosok yang viral di media sosial


Portal Negara - Fauziah Ulfa mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, membuat suatu tulisan di akun Facebooknya yang kemudian menjadi viral. Dalam postingan tersebut dia menceritakan seorang kakek penjual abu gosok di sekitar kampusnya.

"Beberapa kali saya temui kakek ini, bahkan beberapa kali pula saya mencari keberadaan beliau. Beliau kakek tua yang giat mengais rezeki, tak peduli tubuh renta, tak peduli sengatan matahari. Berjalan pagi dari rumah membawa gerobak kecil miliknya yang berisi bola kecil dan abu gosok," tulis Fauziah dalam akun facebooknya seperti dikutip merdeka.com, Minggu (4/6).

Tulisan itu ditulis Fauziah pada Rabu (31/5). Fauziah mengaku sanggat kagum terhadap sosok kakek tua yang tidak disebutkan namanya ini.

"Pikir saya saat tahu pertama kali apa yang beliau jual adalah zaman sudah se-modern ini sudah jarang sekali yang menggunakan abu gosok. Namun, beliau tidak menyerah. Tidak menjadikan kerentaannya untuk meminta belas kasih seseorang. Itu yang saya patut acungi jempol," ujar Fauziah.

Masih dalam tulisannya, Fauziah menyebut kakek tua tersebut memiliki masalah dengan pendengaran. Hal itu diketahui saat dirinya ingin membeli abu gosok seharga Rp 3 ribu per kantongnya. Bandar Poker

"Pak, beli abu gosoknya ya, berkali-kali saya berkata, beliau hanya terdiam. Ternyata, pendengaran beliau terganggu. Saya mengencangkan suara dan beliau akhirnya mendengar. Dengan tergopoh-gopoh untuk berdiri beliau menyiapkan abu gosok pesanan saya," ceritanya.

Dalam ceritanya lebih jauh, selain masalah pendengaran kakek tua tersebut juga mengalami sakit pada perutnya karena kemiskinan yang membuat kakek itu tidak pernah berbuka puasa saat bulan suci Ramadan. Judi Poker

"Beliau hanya tersenyum. Dan berkata 'maaf ya neng, saya tidak bisa ngobrol banyak. Perut saya sakit kalau banyak ngobrol', tangis saya tertahan saat kakek itu bilang 'Saya tinggal numpang sama orang, anak saya tinggal di cikarang. Perut saya sakit neng, selama puasa tidak pernah makan karena tidak ada apa-apa dirumah. Saur sama buka cuma pake air putih aja', Suaranya terdengar parau menahan tangis," tulisnya saat menceritakan kembali kondisi kakek tua itu.



0 komentar:

Posting Komentar