close

Kamis, 18 Mei 2017

Komisi I DPR desak Mabes TNI bentuk tim pencari fakta insiden Natuna


Portal Negara - Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini mengaku prihatin atas tewasnya prajurit TNI saat persiapan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu kemarin. Atas kondisi ini dia berharap pemerintah secepatnya membentuk tim pencari fakta.

"Kami meminta pada tentara untuk melakukan penyelidikan secepatnya, apa human error atau alat yang menyebabkan prajurit meninggal. Butuh penjelasan dari Mabes TNI. Mabes TNI segera membuat tim pencari fakta," ungkap Jazuli saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (18/5).

"Saya turut berduka dan prihatin atas insiden meninggalnya beberapa tentara kita dan terlukanya dalam acara pelatihan di Natuna," tambahnya. Bandar Poker

Dalam insiden itu, diduga salah satu pucuk Meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K sedang melakukan penembakan mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi. Sehingga empat prajurit meninggal dan enam orang di antaranya mengalami luka.

"Kita tunggu saja Mabes TNI, kita imbau segera dan cepat bentuk tim menyelidiki secara jujur. Kalau persenjataannya, jadi evaluasi kita bersama. Kalau Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) kita selalu banyak masalah, karena itu harus menjadi masukan presiden agar lebih memperhatikan tentang anggaran TNI dan alutsista. Karena ini menyangkut marwah dan wibawa Indonesia" ungkap Jazuli.

Jazuli juga berharap segera melihat keadaan di Natuna. Dia juga setuju bila ada Komisi I ikut menyelidiki dan meninjau kasus ini. Judi Poker



0 komentar:

Posting Komentar