close

Minggu, 23 April 2017

Baku tembak dengan polisi di pulau wisata, pimpinan Abu Sayyaf tewas


Portal Negara - Salah satu pemimpin kelompok teror Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak dengan pasukan kepolisian di Pulau Bohol. Pemimpin yang diidentifikasi sebagai Joselito Melloria itu tewas bersama tiga anggota lainnya di sebuah pulau resor yang banyak dikunjungi wisatawan.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata, Brigadir Jenderal Restituto Padilla membenarkan peristiwa tersebut. Padilla mengatakan, keberadaan Melloria diketahui dari bocoran penduduk setempat.

"Dia memang Joselito Melloria. Kelompok militan itu bentrok dengan pasukan kami di Sitio Lagsing, Barangay Bacani, Clarin, Bohol sekitar 13.00. Kemudian terjadi baku tembak, hingga menewaskan Melloria," ujar Padilla seperti dilansir dari laman Asian Correspondent, Minggu (23/4).

Sementara itu, tiga militan lain tewas saat baku tembak kedua terjadi di malam hari. Menurut Gubernur Bohol, Edgar Chatto, kelompok militan tersebut berhasil ditaklukan karena polisi terus menyerang hingga mereka terpojok. Mereka bahkan telah kehilangan tempat hingga memilih sebuah gua untuk bersembunyi.

"Saya pikir mereka menggunakan sebuah gua sebagai tempat penampungan sementara di daerah tersebut," kata Chatto.

"Kami tahu bahwa kelompok militan itu sudah semakin melemah. Terlebih persediaan senjata api yang mereka miliki semakin menipis sehingga mereka tidak bisa meneruskan penyerangan terhadap pasukan kepolisian," tambahnya.

Sebelum diyatakan tewas, Melloria bersama anggotanya sempat melakukan penculikan di pulau itu. Mereka memilih pulau populer tersebut untuk mengincar para wisatawan yang datang selama liburan Pekan Suci.

Seperti diketahui, kelompok teror Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) itu beroperasi di Filipina Selatan. Setiap tahunnya mereka menculik sejumlah orang dan memenggal para tawanannya. Tak hanya itu mereka juga keram melakukan pembajakan terhadap kapal-kapal yang melintasi perairan yang berbatasan dengan Filipina dan Malaysia.

Pembajakan dilakukan untuk meminta uang terbusan besar yang kemudian mereka gunakan untuk memperkuat pasukan dengan senjata-senjata.


0 komentar:

Posting Komentar